Penjualan Mitsubishi Xpander Cross
Xpander Cross diperkenalkan kepada pasar Filipina
Setelah diluncurkan di Indonesia pada November 2019 lalu, Mitsubishi Motors Corporation (MMC) mengumumkan bahwa Penjualan Mitsubishi Xpander Cross juga telah diperkenalkan kepada pasar Filipina pada 13 Maret 2020 dan pasar Thailand pada 16 Maret 2020.
Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) di Bekasi, Indonesia, perusahaan yang memproduksi Xpander Cross juga telah menaikkan keseluruhan kapasitas produksi menjadi 220.000 unit pada tahun 2019, di mana sebagian besarnya didedikasikan untuk merespons permintaan yang kuat untuk seri Xpander di Indonesia dan pasar ekspor yang difokuskan pada Asean.
“MMKI telah mengekspor lebih dari 100.000 unit Xpander pada akhir Februari 2020, berkontribusi pada peningkatan ekonomi, lapangan kerja dan keseimbangan impor dan ekspor Indonesia,” tulis PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) dalam keterangan resminya, Senin (16/3/2020).
Setelah Filipina dan Thailand, MMC secara bertahap akan meluncurkan Xpander Cross di negara-negara lain dengan berfokus pada ASEAN. Adapun hingga akhir Februari 2020, total volume Penjualan Mitsubishi Xpander Cross secara keseluruhan berada pada kisaran 250.000 unit.
Perbedaan Xpander Cross dan Versi Reguler
1. Desain
Tampilan Xpander Cross jelas lebih macho dan kental nuansa petualang khas sebuah SUV. Identitas tersebut terlihat pada bemper depan belakang, overfender, lampu depan, side skirt dan roof rail.
Kabin juga terlihat lebih mewah dengan pilihan warna dasbor dan trim elegan.
2. Jarak dari tanah (ground clearence)
Penggunaan pelek R17 dan ban profil tebal membuat ground clearence Xpander Cross lebih tinggi 2,5 cm.
Hal tersebut memberi sedikit ruang Xpander Cross untuk bermain di area offroad ringan, serta mengurangi kekhawatiran saat melintas di jalan berlubang.
Pemilihan profil tebal juga mampu memberikan efek redaman yang baik saat terpaksa melintas di jalan rusak atau berlubang.
3. Pengendalian
Bertambah tingginya ground clearence Xpander Cross diikuti dengan adanya pembaruan karakter suspensi yang ayunannya terasa agak keras dibanding Xpander. Stabilitas juga lebih mantap berkat penyesuaian suspensi dan spek ban yang lebih lebar. Kesan limbung tidak muncul sehingga penumpang masih terasa nyaman seperti Xpander versi reguler.
4. Konsumsi BBM
Perbedaan lingkar roda ternyata membawa pengaruh pada efisiensi penggunaan bahan bakar. Kondisi ini bukanhanya berlaku pada Xpander namun, sudah menjadi rumus umum. Pelek yang lebih besar akan mengurangi efisiensi BBM. Dari hasil ujicoba beragam lintasan bahkan sampai dataran tinggi menuju Danau Tamblingan, Munduk, Bali, Xpander lebih irit 1,6 kpl.